loading...

Doeloe Sekarang "Meriam Bambu"

    
 
      Dulu, Kita sering mendengar suara, Boomm ....... Booom ......Boooom, Itu adalah suara yang sering kita dengar ketika bulan Ramadhan Terutama pada waktu ngabuburit. Suara anak yang berteriak sembari lentungan meriam bambu, Ada yang suaranya keras Bagai auman singa ada juga yang suaranya kecil seperti suara Jagkrik. Namun, Hal itu memberikan kesenangan tersendiri bagi anak - anak untuk bermain dan Bercanda bersama teman mereka dan terhindar dari Pengaruh perkembangan teknologi yang semakin canggih dan pesat .

Lihat Juga : Marhaban Ya Ramadhan

     Hal itu Kami lakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa dan Kadang kami juga lupa waktu namun itu semua membuat kami senang. Walau harus pulang dengan Paha yang memar karena dipukuli Ibu karena tidak mau pulang, Walau harus pulang dengan Bau "Apalah" namun kami bisa menikmati masa kecil sebagai mana mestinya. Kami juga bisa terhindar dari pengaruh buruk Globalisasi . kami juga bisa menjadi
anak - anak sebagaimana mestinya bukan menjadi Dewasa pada saat anak - anak.

     Berlari kehutan untuk mencari Bambu yang lebih bagus dari yang lain, Tangan Terluka karena merakit meriamnya dan Berbau Asap Karena memainkannya itu semua memberikan kita Kenangan tersendiri yang dapat kita ceritakan nanti .

     Namun Sekarang, Anak - anak cenderung lebih menyukai Bermain di dunia maya tanpa tahu apa yang ia lakukan. apakah Benar apa yang ia Lakukan ? Apakah ini boleh kita lakukan ? Apakah ini bagus untuk dirinya ?. Miris memang, Sekarang kita melihat anak yang moralnya hampir rusak oleh ketidak tahuannya terhadap dampak negatif teknologi . Peranan orang tua memang dibutuhkan Untuk membuat anak pintar memanfaatkan Teknologi dengan Baik.

     Suara Booom .... Boommmm ..... Boommm. yang kita dengar sebagian besar bukan dari suara Anak - Anak Yang bermain Melainkan suara media elektronik yang dimainkan oleh anak - anak . Anak - anak mereka tidak lagi bermain secara langsung dengan temannya melainkan mereka bermain dari Game Perang yang mereka mainkan .  Anak - anak cenderung memiliki sedikit teman dalam masyarakat karena jarangnya terjadi interaksi antar anak - anak .

     Aku hanya berharap apa dari Apa yang terbaik untuk mereka   .


Lihat Juga : Bazar Ramadhan 
Previous
Next Post »
loading...