Pukul 19.00, aku menengok hp-ku, pemberitahuan menanyakan “besok kita kumpul dimana ?” dari Zaskia, kemudian aku balas , “dirumahku aja” balasku, “oke”, katanya sambil mengakhiri chat kami malam itu. Sisa malam itu aku menonton film box office dilaptopku.
Pagi hari ini, menampakkan senja pagi disebelah timur, matahari terbit tepatnya. Aku bersiap didepan rumahku untuk pergi berolahraga denganya. Aku menunggunya didepan rumahku, seraya menunggu aku juga melakukan sedikit pemanasan. Hingga dia akhirnya datang dengan menggunakan pakaian serba biru ditambah dengan sepatu berwarna biru hitam. “selamat pagi” katanya, “pagi, pemanasan dulu gih”, kataku, “aku udah pemanasan tadi, kita langsung lari aja !”, “kalau gitu ayo !”,
Sedikit jalan ditempat, aku dan Zaskia berlari – lari kecil menuju pelabuhan, jarak dari rumahku kepelabuhan sekitar 1,5 km. Zaskia adalah seorang yang mudah untuk lelah, dia punya riwayat penyakit asma, tapi dia sangat semangat ketika berlari pagi ini. Kadang aku sengaja berlari cepat untuk membuat dia berlari cepat juga. Dia lucu ketika sedang berlari cepat.
Pintu masuk menuju ke pelabuhan ada didepan mata kami, kami sudah sampai di pelabuhan. Untuk orang yang hanya sekedar lari itu gratis kalau mau masuk ke pelabuhan, tapi kalau mau menggunakan jasa Kapal laut itu harus bayar. Kami menggunakan pintu sebelah kanan yang khusus untuk pejalan kami.
“Kita udah sampai. Kita mau kemana ?” tanyaku
“kita kedermaga aja deh, sambil lari” katanya dengan suara nafas yang terengah – engah
“oke . kalau gitu lanjut lagi yuk”
Kami masih berlalri walau kami sudah sampai di pelabuhan karena Zaskia ingin berlari sampai ke dermaga penyeberangan. Ngeh,… ngeh … ngeh, suara Zaskia mulai terengah – engah membuatku mulai khawatir dengan kondisinya, akhirnya aku berhenti di sebuah tempat duduk agar Zaskia mau beristirahat sejenak. “ Zaskia, sini kamu duduk dulu !” ajakku, “iyyanih aku capek” katanya. Zaskia duduk menghadap ke laut sambil memejamkan matanya, sepertinya dia sedang merasakan kedamaian dalam dirinya. Aku hanya memandanginya, memandangi indahnya matanya ketika terpejam. Terbesitlah pikiranku untuk menjahilinya, rumput jarum yang tersebar didekatku, aku cabut lalu kudekatkan dengan hidung Zaskia, hingga Zaskia bersin. Hahaha, aku tertawa melihat ekspresi Zaskia yang lucu ketika bersin. Ternyata Zaskai hanya tersenyum melihat aku tertawa sambil berkata, “kamu jahil banget sih !”.
Lalu, aku duduk disampingnya dan juga mencoba mengikutinya, menghirup udara segar dalam – dalam sambil memejamkan mata, kuhembuskan. Zaskia menoleh kearahku dan dia membuatku menoleh kepadanya.
“kenapa ?” tanyaku sambil tertawa
“kenapa apa ?” jawabnya
“kamu kok liatin aku kayak gitu”
“enggak kamu lucu loh kalau lagi meditasi”
“kamu juga cantik kalau lagi meditasi”
“masa ?” Tanyanya penasaran
“iya, kamu cantik, cantik banget”
Zaskia yang kemudian menjadi salah tingkah berdiri dan langsung berlari menuju dermaga meninggalkanku, aku hanya tertawa seraya mengikuti jejak langkahnya. Zaskia ternyata sangat semangat hari ini. Dia bisa meninggalkanku cukup jauh, mungkin karena dia sedang salah tingkah. Hahaha. :’v .
Dermaga pelabuhan hari ini, nampak sepi dari kelayak orang banyak. Entah mengapa ?, padahal hari ini hari libur. Mungkin alam menginginkan kita berdua saja hari ini untuk mempererat pertemanan kita. Kami tiba di dermaga dan Zaskia nampak terengah – engah, begitu pula dengan aku.
Aku duduk dipinggir trotoar pelabuhan menghadap kearah laut, nampaklah matahari yang sedari tadi sudah terbit mulai bersinar cerah. Dari timur aku melihat matahari, dia juga duduk disampingku, melihat kearah wajahku.
“ketika kamu dan aku menjadi teman” katanya
“maksud kamu ?” tanyaku linglung
“ketika kamu dan aku menjadi kita dalam kata sahabat”
“apasih maksud kamu ?” aku masih bingung
“sekarang kita adalah teman dekat, aku juga heran kenapa kita bisa seperti ini
sekarang ”
“iya. Semua ini berawal dari blog. Puisiku, kamu masih ingatkan” kataku
“iyalah. Aku ingat 2 buah puisi yang kamu posting diblog”
“terus kamu muncul dikolom komentar”
“hahaha, iya”
“terus kita tukeran id line sama pin bbm”
“terus kamu minta tolong sama aku”
“iya”
“ngomong – ngomong kenapa kamu langsung buat 2 puisi tentang itu. Kamu
galau ?”
“nggak kok Cuma iseng”
“perasaan itu nggak bisa dibohongi” katanya
Aku berdiri dan beranjak berbalik dari hadapan matahari. Dibalik matahari, aku duduk dan menatap ke bawah. Dia juga mengikutiku dan duduk disampingku, “kamu cerita sama aku tentang pengalamanmu yang pahit itu”, pintanya. Aku tak tahu apakah aku harus cerita dengan Zaskia soal hal ini. Kembali mengungkit Nindy yang membuatku sakit. Tapi, sepertinya aku harus jujur pada Zaskia. Zaskia berjanji untuk tidak memberitahukannya kepada siapapun. “aku hidup ditengah kelas, dan kelas itu berisi aku dan dia. Seorang wanita yang membuatku kagum hingga aku jatuh cinta padanya. Aku selalu yang pertama mengucapkan selamat siang kepadanya dan semoga harinya menyenangkan, tapi semua kata – kata itu rasanya ingin kutarik ketika harapan yang aku dambakan dibalas dengan pil pahit, dia jadian dengan seseorang yang lain” kataku dengan suara yang sedih. “terus kamu tulis puisi itu sebagai ungkapan kekecewaan kamu ?” tanyanya, “iya”.
Zaskia kembali mengungkap hal yang sebenarnya tak ingin kubahas lagi. Bagaimana aku tidak kecewa dengan semua ini ?, Nindy yang kuperjuangkan, Nindy yang aku harapkan, kamu yang aku simpan dihatiku justru menjadi pelengkap pahitnya hidup, seperti halnya pil pahit yang aku telan tanpa segelas air, pahit.
Zaskia menepuk pundakku dan berkata, “Tuhan menjauhkan kamu dari orang yang akan menyatimu lebih dalam lagi”. Mendengar katanya, aku menghirup nafas yang dalam lalu tersenyum menghadap ke Zaskia. “tuhan malah mempertemukanku dengan sahabat pelipur lara yang cantik”, kataku. Zaskia tersenyum lalu berdiri. Hari yang indah untuk seorang petualang yang hilang, akan kembali.
Petualang yang hilang, akan kembali ?, entah apa maksudnya. Jam 07.30 sudah ditunjukkan oleh jam tangan yang aku pakai. Aku dan dia mulai berlari meninggalkan dermaga dan kembali kerumahku. Kami menyempatkan waktu kami untuk singgah ditempat duduk tadi, karena asmanya kambuh. Setelah membaik aku hanya berjalan dengannya sampai kami sampai dirumahku.
Dia duduk digazebo itu, setelah membaik aku mengantarnya pulang dan mengatakan kepada ayah Zaskia kalau asmanya tadi kambuh. Zaskia kelihatan pucat dan lemah. Setelah mengatakannya, aku kemudian kembali kerumah dengan rasa bersalah, walaupun kata ayahnya kalau dia akan baik – baik saja dan ini bukan salahku tapi tetap saja rasa was – was itu muncul.
Siang ini, aku memikirkan Zaskia. Aku memikirkan banyak hal tentang dia. kring …. , suara hp-ku berdering dan aku kira itu dia yang akan mengabarkan kabarnya kepadaku, ternyata itu telepon dari temanku yang mengajakku keluar nongkrong sore ini. Aku hanya meng- iya-kan, lagipula nanti sore aku tidak ada kegiatan.
Aku murung disore, aku dan temanku lainnya nonkrong di café yang biasa kami tempati. Temanku menceritakan pengalaman liburannya yang sudah berlangsung 2 hari. Temanku menanyakan perihal diriku, ada apa dengan diriku yang sedari tadi tampak murung. Jawabku, aku sedang banyak pikiran. Mendengar itu teman – teman ku membuat isi café bising dengan suaranya yang lucu, aku akhirnya tertawa mendengar suaranya.
Aku baik- baik saja, kamu tidak usah khawatir, kata Zaskia dalam chat di petang itu. Dia mengizinkanku untuk menjenguknya dirumahnya besok pagi.
Malam ini, kuhabiskan waktuku untuk chat dengan Zaskia, untuk menghibur dirinya yang sedang sakit. Banyak hal yang kami bicarakan sampai yang tidak penting juga kami bahas. Aku memikirkannya malam ini, apa yang terjadi dengan diriku ?. aku bingung. Dia tidur lebih awal malam ini, agar besok ia kembali bugar kembali.
Pagi yang cerah untuk petualang yang hilang, itu kata Zaskia. Pukul 09.00 aku berangkat kerumahnya, menggunakan baju berwarna biru, warna kesukaannya. Dirumahnya aku melihatnya baik –baik saja, seperti tak terjadi apa- apa dengan dia kemarin. Dia sendiri yang menyajikan teh hangat untukku pagi ini, lalu dia duduk didepanku.
“katanya sakit” ucapku bercanda
“nggak lagi, udah mendingan” katanya
“semoga sembuhnya cepet, biar liburannya seneng”
“aamiin”
“asma kamu parah banget yah ?” tanyaku
“nggak juga, kemarin itu, asma aku kambuh karena nggak sarapan”
“kenapa kamu nggak sarapan kemarin ?”
“kalau aku sarapan aku telat nanti datengnya, terus kamu marah.”
“aku nggak pernah marah kok sama kamu, aku bisa ngerti”
“hahaha, gitu dong sahabat namanya”
“awan itu abstrak, yah ?”
“emangnya kenapa ?”
“mirip sama kamu abstrak tapi cantik dilihatnya”
“gombalnya”
“itu bukan gombal”
“terus apa namanya kalau bukan gombal ?”
“itu namanya rayuan”
“gombal sama rayuan bedanya apa ?”
“yah bedalah, kalau rayuan itu judul lagu kalau gombal itu judul film”
bicaraku asal.
“kamu ngomong apasih” katanya sambil tertawa
Banyak yang aku bicarakan dengan dia hari ini, aku dirumanya sampai pukul 11.00 siang, aku pamit ketika teh hangat yang disajikan telah menjadi dingin didalam perutku alias habis. Istirahat yang cukup nanti kita sambung di chat, kataku sambil keluar dari rumahnya.
Setelah istirahat dari teriknya siang, aku meminta izin untuk berangkat ke taman kota untuk bertemu beberapa blogger lokal yang aku tahu. Katanya sore ini kita akan bahas tentang artikel yang menarik dan viewers yang banyak. Kami juga mebahas sedikit tentang puisiku yang aku posting beberapa minggu yang lalu, lalu mereka bertanya apa maksud puisi itu, untuk mengisi aktivitas yang kosong, jawabku. setelah itu, blogku tak pernah terisi lagi, wajarlah aku banyak menghabiskan waktuku untuk kerja tugas dan ngumpul dengan Zaskia. Ini adalah meet up kedua yang kami lakukan. Setelah pertemuan itu, aku berpikir mengapa aku tidak pernah bertanya kepada Zaskia tentang blog, apakah dia memiliki blog atau tidak.
Sesuai dengan janjiku dengan Zaskia, malam yang berkabut ini aku akan melanjutkan pembicaraanku yang tertunda tadi pagi dengan bbm. Aku yang memulai chat malam ini.
“PING !!!” kataku
“iya” katanya
“kam udah mendingan ?”
“udah sehat”
“syukur deh”
“iya”
“kamu punya blog nggak ?”
“emangnya kenapa ?”
“nggak aku cuma mau tau, siapa tau kamu bisa ikut ngumpul sama aku”
“aku punya blog sih, tapi nggak pernah aku update lagi”
“kenapa ?”
“aku malas”
“hahaha kebiasaan. kapan nih kita bisa isi liburan bareng lagi ?”
“kangen yah, gimana kalau kamis ” katanya bercanda
“boleh”
“kalau gitu aku tidur dulu”
“oke, see you”
Ternyata dia memiliki sebuah blog tapi tidak pernah diupdate lagi. Blog menurutku adalah tempatku untuk mencurahkan pendapatku tentang sesuatu hal, blog adalah diriku.
Malam ini, aku terus memikirkan tentang iren, mengapa aku sering memikirkannya akhir – akhir ini. Apakah aku telah menaruh hati kepadanya ?, aku rasa tidak karena aku belum merasakan dirinya dalam hatiku, aku hanya memikirkannya sebagai sahahabatku. *mungkin
Kamis pagi yang gerimis, jalan jalan dipenuhi oleh bintik – bintik air, aroma debu mulai menghiasi hidung ini. Aku ada janji dengan Zaskia untuk mengisi liburan. Aku berencana untuk menghabiskan hari dengannya, anggaplah sebagai permohonan maafku karena telah membuatnya sakit.
Aku berangkat kerumahnya agak terlambat karena motor yang aku sering aku pakai juga dipakai oleh ayaku. Setelah sampai dirumahnya aku mengajak Zaskia untuk jalan – jalan dengan motor ini,
“kita jalan – jalan aja yah !” kataku
“pakai motor ?” jawabnya
“iyalah, masa jalan kaki”
“kalau gitu ayo”
“ayo”
Seorang petualang yang hilang akan berjalan - jalan, berkeliling. Pertama kami ke taman kota, pemandangan asri ditengah kota menyejukkan suasana, diantara asap dan bisingnya kendaraan ada pohon yang rindang. Diwaktu liburan ini, taman kota pasti dipenuhi oleh banyak pengunjung. Kami duduk ditempat bertemu disudut taman, kami juga membahas tentang blog.
“diblog kamu isinya apaan kia ?” tanyaku
“isinya lebih kepada diary aku” jawabnya
“ohh, kalau aku juga kayak gitu, kehidupan pribadi aku gitu”
“iya. Soalnya kita bukan ahli untuk membahas soal edukasi”
“iya, ehh jalan lagi yuk ! ”
“kita kemana lagi” tanyanya
“kita kepantai aja”
“boleh”
Ban motorku berputar dan angin yang berhembus kencang, pantai adalah destinasi kami selanjutnya. Motorku berlari dengan kecepatan 60 km/jam. Terkadang cara Zaskia menikmati angin adalaah berdiri dari jok motor lalu tangannya terlentang kesamping. Wah, kenceng banget, suaranya berteriak terhalangi angin. Raut muka bahagia terpancar dari wajahnya dan aku juga bahagia karenanya. Dipantai aku berlari melawan arus air, Zaskia duduk ditepi pantai melihat ombak pasang dan surut, Zaskia sangat cantik, matanya indah. Aku menarik tangannya agar dia mau bermain dengan air, awalnya dia sempat menolak tapi akhirnya dia bermain air juga. Melawan ombak, menendang air, itu kami lakukan ketika dipantai
Hingga kami puas, kami akhirnya beranjak pulang, Zaskia menggunakan jaketku karena ia basah kuyup, walaupun aku juga basah kuyup. Dingin itu kata yang cocok untuk menggambarkan keadaanku sekarang pulang kerumah dan berpacu bersama angin. Aku tahu dia pasti dingin tapi kedinginannya tertutupi oleh senangnya hari ini. Siang hari nan terik kami kembali kerumah untuk beristirahat sejenak nanti sore kami akan berpetualang untuk yang kedua kalinya.
“ini udah siang kita pulang dulu” kataku
“iya, terus nanti sore kita jalan – jalan lagi” ujarnya
“oke, kamu istirahat yah, supaya nggak sakit”
“oke bos !” katanya sambil hormat didepanku
“aku pulang dulu yah, nanti sore jam setengah 4 aku kesini lagi ”
“oke, hati – hati ”
Hari begitu terik, kusejukkan diri dengan segelas es jeruk diatas meja makan itu. Sudah jam 3 sore dan hari masih saja bersama dengan panasnya matahari nan terik, es jeruk sudah diambang batas terakhir.
Terik tak menghalangiku untuk menghabiskan waktu bersamanya, Zaskia. Aku tetap berangkat menggunakan jaket kerumahnya dengan teriknya. Ia juga keluar dari rumahnya dengan semangat, Ini adalah semangat yang paling bahagia, aku ingin melihat semangat ini setiap hari. Dia pamit dengan ayahnya lalu berlari kecil menuju kearahku. “kita mau kemana lagi ?” katanya, “udah naik aja dulu, nanti juga tau sendiri” kataku, “yaudah”.
“Kamu pakai jaketku, jaket itu adalah aku”