Aku berusaha
untuk menghabiskan minuman dan makananku. Setelah minum, Zaskia kemudian
membereskan meja diruang tamu dan membawanya kembali kedapur, “jangan lupa
ambil printernya yah ! ” pintaku, 5 menit aku menunggu Zaskia didapur, entah
apa yang dia lakukan disana, mungkin dia sedang mencuci gelas yang kami pakai
tadi, entah. Akhirnya momen yang kutunggu akhirnya tiba, Zaskia datang membawa
printer-nya, EPSON L-300 merknya.
“Ini
printernya” katanya
“wahh, EPSON
mahal pasti !”
“sini cepet
laptop kamu aku mau hubungin sama print aku”
Memang kalau
menggunakan print EPSON kita harus menghubungkan terlebih dahulu antara laptop
yang ktia pakai dengan printernya. Soal hubung – menghubungkan priter aku tidak
mengerti sama – sekali tapi Zaskia mengerti caranya.
“kamu bisa
nyambungin nggak ?” sindir Zaskia
“nggak bisa,
aku nggak ngerti sama gituan” Jawabku
“dulu aku juga
nggak ngerti tapi dulu banyak yang pakai printer aku jadi aku
belajar dari
orang yang sering pakai printer aku” jelas
Zaskia
“ohh gitu yah”
kataku
“ini udah
terhubung, kamu tinggal print aja”
“oke”
Aku print semua
tugasku yang akan aku kumpul besok, sambil menunggu hasil printnya, aku juga
ngobrol – ngobrol dengan Zaskia tentang banyak hal.
“ohh ya kia,
ngomong – ngomong orang tua kamu mana ?” tanyaku
“ohh, kalau
papa aku lagi jogging, kalau mama aku ada dikamar” jawabnya
“ohh, kalau
kamu lagi boring, biasanya kamu ngerjain apa ?”
“kalau aku
boring terus pr juga nggak ada, biasanya aku dengerin musik atau
aku keluar
rumah jalan – jalan”
“kamu keluar
biasanya bareng siapa ?”
“kadang aku
baren temen, kadang bareng mama atau papa”
“temen atau
pacar ?”
“temen !” jelas
Zaskia
“kamu biasanya
kemana ajah ?”
“tergantung,
kadang aku ke pantai lihat sunset kadang aku ketaman”
“ohh, hidup
kamu asik banget yah !”
“kalau kamu ? ”
Zaskia balik bertanya
“aku ? aku
kenapa ?” jawabku
“maksud aku
kalau lagi boring kamu ngapain ?”
“kalau aku lagi
boring biasanya aku…..” belum sempat menjawab, tiba- tiba telepon Zaskia berdering,
kring …. Kring …. Kring …., “tunggu dulu yah ini dari temen aku ” kata Zaskia
“oke , dijawab dulu gih sapatau penting” kataku sambil kembali mem-print
sebagian tugasku.
“halo Zaskia”
kata teman Zaskia
“iya. Kenapa
ren ?” jawab Zaskia
“lusa kamu
sibuk nggak ?”
“nggak,
emangnya kenapa ?”
“lusa kamu
dateng yah ke acara pentas seni sekolah aku” Pinta teman Zaskia
“oke, aku
usahain aku dateng, acaranya gratis, kan ?”
“iyya dong,
kamu boleh bawa semua temen kamu”
“oke”
“see you
Zaskia” kata teman Zaskia
“see you ren”
Setelah itu,
mereka mengakhiri telepon mereka berdua dan kami kembali melanjutkan
pembicaraan kami yang sempat tertunda tadi karena telepon itu,
“ini temen aku
nelpon sorry yah” kata Zaskia
“nggak apa –
apa kok !”
“ini sahabat
aku dari kecil, namanya iren” jelas Zaskia
“ohh, iren,
sahabt kamu”
“iya, btw kamu
tadi belum jawab pertanyaan aku”
“gimana caranya
aku mau jawab kalau kamu lagi nelpon” kataku
“yaudah
sekarang ajah jawabnya”
“pertanyaan
kamu tadi apasih aku jadi lupa ?”
“kalau kamu
lagi boring biasanya kamu ngerjain apa ?”
“kalau aku lagi
boring biasanya aku gazebo deket rumah aku”
“wahh Gazebo ?”
“iyya, gazebo”
“boleh dong aku
kesana sekali - kali” kata Zaskia
“boleh dong,
lagian kan gazebo itu punya umum bukan punya aku”
“hahaha, iyya
juga sih”
“itu tugas kamu
udah di print semua belum ?”
“belum, baru
sebagian”
“lama juga yah”
“ya bagus dong
?”
“bagus apaan ?”
“bagus, kita
bisa ngobrol”
“gombal” Zaskia
tertawa
“ngomong –
ngomong, tadi iren ngomong apaan ?”
“tadi iren
ngajak aku untuk join diacara sekolahnya ?”
“wah acara apa
? ”
“seperti
festival seni gitu deh” ujar Zaskia
“kapan acaranya
?”
“Lusa, kenapa,
kamu mau ikut yah !”
“boleh, kalau
diundang” sindir aku
“boleh sih,
kamu mau ikut bareng aku ?” tanya Zaskia
“boleh”
“kamu boleh
ikut bareng aku dengan satu syarat!” ujar Zaskia
“apa
sayaratnya” tanyaku
“kamu harus
ngumpulin semua tugas akhir kamu”
“siap bos”
kataku sambil berdiri semangat
Tak terasa
waktu menujukan pukul 17.30, aku kembali bertemu dengan senja hari, senja ini
awan berwarna buram, tugas akhirku semuanya telah selesai aku print dan aku
susun, selanjutnya tinggal aku kumpul diguru mata pelajaran, lega rasanya semua
tugasku selesai, kufoto bagian penting dari tugasku dan kukirim ke grup kelas
untuk menunjukan bahwa tugas akhirku telah selesai semua. Banyak komentar yang
masuk di handphoneku aku baca satu demi satu dengan Zaskia dan komentar –
komentar yang lucu pasti aku dan Zaskia tertawa terbahak – bahak. Hingga
akhirnya sudah puas kami membaca komentar, aku pamit pulang kepada Zaskia dan
orang tuanya kebetulan ketika aku pulang ayahnya sudah datang dari jogging,
“makasih banyak Zaskia” kataku, “sama – sama” balasnya, “kalau gitu aku balik
kerumah dulu ya,” “oke” kata Zaskia, “Mari om” kataku kepada ayah Zaskia, “hati
– hati nak”balasnya, “baik om”, kataku sambil berjalan menuju motorku.
Malam ini, aku
hanya duduk di gazebo dekat rumahku sambil menatap bintang, entah razi bintang
apa yang terbentuk malam ini, yang pasti mala mini aku melihat semua temanku
berkeluh kesah megerjakan tugasnya, bahagianya aku meilhat diriku sendiri yang
telah selesai mengerjakannya.
Pagi yang
berawan, aku melihat langit yang seolah tak memunculkan warna birunya, hanya
warna kelam yang aku lihat, warna awan hari inipun sangat gelap, hari ini aku
memulai rutinitasku dengan sarapan pagi, roti bakar yang dipadukan dengan selai
coklat serta susu hangat dan keadaan cuaca yang berawan menandakan bahwa hari
ini akan turun hujan. Dengan semangatku aku berangkat ke sekolah, dengan
merangkul tugas akhirku di lenganku, tas hitam yang aku bawa tak cukup untuk
tugasku. Guruku sudah menantiku diruang dewan guru untuk melihat hasil kerjaku
selama satu minggu aku mengerjakan semua tugaku. “bagus, hasil kerjamu sangat
bagus, tingkatkan”hampir semua guru mata pelajaran berkomentar seperti itu. Aku
merasa tidak sia – sia aku berjuang keras mengerjakannya, akhirnya komentarnya
juga memuaskan. Setelah diterima aku merasakan kebebasan dan aku akhirnya dapat
kembali kerumah tanpa ada beban yang kupikul.
“You were always
there for me when I needed”