loading...

72 Tahun Indonesia Merdeka : Pemuda dan Narkoba

 INDONESIA RAYA DULU DAN SEKARANG - 71 TAHUN INDONESIA MERDEKA

Indonesia dan generasi muda adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Peran generasi muda dalam memprakarsai berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia tercantum secara eksplisit dalam sejarah. Mereka mencurahkan segenap jiwa, raga dan pikiran untuk membebaskan negeri ini dari belenggu penjajah.
72 tahun yang lalu, kita mengenal golongan muda yang menjadi pelopor utama proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam sejarah proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, digambarkan bagaimana  golongan tua, diantaranya Mr. Ahmad Soebarjo pada awalnya menolak untuk memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia tetapi golongan muda bertekad sekuat tenaga dan siap menanggung segala resiko untuk segera  memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Usaha mereka dalam mengasingkan Ir. Soekarno dan Mr. Moh. Hatta agar kedua pemimpin bangsa tersebut tidak terpengaruh oleh Jepang, berujung pada diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Mr. Moh. Hatta, mengundang kemarahan besar dari pihak Jepang. Mereka menginginkan agar proklamasi dicabut tetapi golongan muda tidak mengindahkannya, mereka malah memasang badan dan siap gugur demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang baru saja diproklamirkan. (Referensi, https://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia)
Begitu besar dan vitalnya peran generasi muda dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, sampai – sampai Presiden Soekarno pernah mengatakan, “berikan aku 1000 orang tua maka akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Perkataan itu bukan bualan , Tetapi sebuah ungkapan yang  benar – benar terbukti. Peran pemuda dalam proklamasi kemerdekaan sudah cukup untuk membuktikan kata – kata Presiden Soekarno tersebut. 
Waktu berganti, zamanpun berubah. Indonesia kini berada di zaman reformasi, zaman dimana generasi mudanya disebut generasi Z, yaitu generasi yang dipengaruhi oleh teknologi informasi dan resesi ekonomi besar. Para pejuang kemerdekaan tidak lagi muda bahkan telah banyak yang meninggal dunia. Generasi muda sekarang adalah kita, para pelajar dan pemuda Indonesia. Maju mundurnya negara ini berada dalam genggaman kita.
Generasi muda zaman penjajahan dan generasi Z sejatinya memiliki perbedaan dalam banyak hal. Mereka bukan hanya hidup dalam rentang waktu yang jauh tetapi juga perbedaan tujuan. Jika Generasi muda masa penjajahan memiliki tujuan untuk memerdekakan Indonesia maka generasi Z memiliki tujuan untuk menjadikan Indonesia maju dalam segala bidang. Jika generasi muda masa penjajahan harus melawan penjajah maka generasi Z harus melawan dampak negatif modernisasi dan globalisasi.
Modernisasi dan globasisasi menjamah seluruh aspek kehidupan, dari kota hingga kepelosok desa, dari masyarakat terdidik hingga masyarakat awam dan  mempengaruhi hampir semua pola hidup masyarakat,termasuk  budaya, adat istiadat, interaksi sosial dan kehidupan generasi muda. Diantara pengaruh dan efek negatif modernisasi dan globalisasi pada generasi muda Indonesia adalah pergaulan bebas (free seks), hedonismen, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba dan rokok. Itulah di antara sebagian kecil dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi. Jika para pemuda tidak memiliki kemampuan untuk memilah dan menyeleksi / memfilter efek negatif dari modernisasi dan globalisasi, maka mereka akan terjerumus kedalam kehancuran hidup dan masa depan.    
Prediksi bonus demografi yang akan diperoleh oleh Indonesia tahun 2025 - 2030 dibayang – bayangi oleh generasi perokok (Referensi, http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/08/13/oummld280-generasi-perokok-membayangi-bonus-demografi-indonesia) dan pengguna narkoba. Jika benar – benar terjadi, tentunya hal ini merugikan Indonesia. Ketika negara kita memiliki kesempatan untuk maju, kesempatan itu lenyap hanya karena generasinya perokok dan pengguna narkoba. Tentu hal ini yang harus menjadi perhatian kita semua, bagaimana menyiapkan generasi muda yang cerdas, sehat, dan bebas dari rokok dan narkoba sehingga bonus demografi yang dimiliki benar- benar bermanfaat.
Dimuat dalam netralnews yang memberikan data dari BNN tahun 2014 menyatakan 22% pengguna narkoba adalah pelajar dan mahasiswa. (Referensi, http://www.netralnews.com/news/pendidikan/read/26672/bnn.22.persen.pengguna.narkoba.adalah.pejalar.dan.mahasiswa). Data itu merupakan fakta yang merepresentasikan dan menjelaskan betapa banyak generasi muda yang terjerat penyalahguanaan narkoba. Mereka sejatinya adalah garda terdepan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Tetapi mereka justru menjadi pecandu, pengguna dan pengedar narkoba.
Tak hanya sebagian orang dewasa yang menggunakannya tetapi sebagian remaja SMA, SMP bahkan anak – anak yang masih duduk disekolah dasar telah menggunakannya. Yang lebih memprihatinkan, mereka sudah berani menggunakan zat adiktif tersebut ditempat umum tanpa rasa takut akan diketahui oleh orang tuanya. Bahkan sebagian orang disekelilingnya juga sudah menganggap bahwa kelakuan mereka adalah hal yang lumrah. Berbagai jenis narkoba juga mereka gunakan seperti ganja, shabu, kokain, morfin dan obat -obatan terlarang lainnya.
Efek negatif penyalahgunaan narkoba, antara lain dapat membuat para penggunanya terjangkit berbagai jenis penyakit berbahaya (HIV/AIDS), merusak otak, perubahan perilaku, depresi dan kematian. Narkoba juga dapat mengakibatkan terjadinya tindak kriminal seperti perampokan, pembunuhan dan berbagai tindak kriminal lainnya. Tak hanya sampai disitu, pengguna narkoba dan keluarganya pada akhirnya dapat  terkucilkan dalam pergaulan masyarakat.
Narkoba dan rokok memang merupakan masalah  serius dan perkara yang sulit untuk diselesaikan, tetapi bukan berarti  tidak bisa. Begitu pentingnya masalah ini, dibutuhkan kemauan, keterlibatan dan kerja sama semua pihak dalam menangani persoalan ini. 
Pada peringatan 72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ini, semoga pemberantasan narkoba oleh semua elemen baik pemerintah maupun masyarakat semakin  digencarkan sehingga dapat menimalisir penyalahgunaan narkoba terutama pada generasi muda bangsa. (Sumber Artikel : Mujahidin Izzatul Islam/ Bone / Sulawesi Selatan) 


DIRGAHAYU KEMERDEKAAN INDONESIA KE - 72  TAHUN 2017
INDONESIA KERJA BERSAMA

     
Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
Unknown
admin
April 28, 2018 at 4:28 AM ×

http://taipannnewsss.blogspot.co.id/2018/04/bukan-seram-deretan-film-horor.html

QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!

Congrats bro Unknown you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar
loading...